Bagi yang bersedia baca semua tulisan2 nggak penting aku, selamat anda telah menjadi orang yang kurang beruntung... wkwkwk.. :D

Sabtu, 23 Oktober 2010

Semenjak dia pergi…
Selalu ku coba tuk singkirkan…
Perasaan akan penantian…
Tak yakin ku kan sanggup…
Ulangi tuk menunggunya…

Untuk yang kesekian kali…
Dia siakan..
Perasaanku..
Ketulusanku..
Penantianku..
Pengorbananku..
Serta rasa cintaku…

Ku hanya ingin ucapkan..
Dengan lenyapnya..
Aku darimu..
Kau dapat bahagia..
Tanpa adanya …
Penyesalan yang mendalam…

berharap..

Manakala ku sendiri..
Teperangkap gelapnya hari…
Tak satupun tangan menepi..
Untuk terangi hati..

Ku coba bisikan kata…
Dengan penuh kesungguhan jiwa..
Peluh pun tiada ku rasa..
Meski batin tak bahagia..

Entah dimana dapat meraih..
Setitik cahaya putih..
Agar ku berhenti..
Tuk tertatih..

Untukmu..

Seuntai kata teriring doa…
Ku rangkai tuk ku persembahkan …
Padamu…
Anugerah terindah yang Tuhan kirim untukku…

Terucap syukur atas karuniaNya…
Dalam setiap desahan nafas yang ku hembuskan…
Begitu beruntungnya diriku…
Yang kecil tanpa daya ini…
Dapat berjumpa ...
Serta mengenalmu…

Tabir itu tersibak…
Oleh takdir Sang Maha Pencipta…
Hari-hari penuh bahagia…
T’lah kau berikan untukku…
Mengisi setiap kekosongan hati…
Menghapus luka perih derita…
Dengan canda tawa dan kehangatanmu…

Jika suatu hari nanti…
Kebersamaan ini tlah sirna…
Ku selalu berdoa…
Agar rasa ini tak lenyap pula…

Walaupun singkat masa ini…
Dan tak terasa semuanya segera berakhir….
Namun kau tak kan pernah terlupa…
Sebab…
Kau sangat berharga…
Dan berarti untukku…
Kan terukir dalam bingkai hati…
Hingga ku mati…

Mungkin kau akan tertawa lebar…
Saat kau baca setiap rangkaian huruf-huruf ini…
Tetapi bagiku, ini bukanlah lelucon…
Semua ini adalah ungkapan penuh ketulusan…
Dari gadis belia tak tahu apa-apa…
Dan tak pandai merangkai kalimat-kalimat bermakna…

Hanya terima kasih yang dapat ku ucapkan…
Teruntuk sahabat…
Yang telah bersamaku selama ini…

Tiada hal yang lebih berharga..
Selain memiliki…
Keluarga serta sahabat terhebat seperti dirimu…

bimbang

Terkadang ku tak yakin…
Sudah tepatkah jalan ini..
Jalan yang ku pilih sendiri..
Tuk menentukan…
Masa depan…

Mungkin ku terlalu gegabah…
Atau malah tak mengerti apapun…

Dimana akal sehatku..
Dimana nuraniku..
Mungkinkah tlah teracuni??
Atau malah semua itu..
Tak pernah kumiliki???

setia...

Hangat sentuhmu tak lagi kurasa..
Buaian cintamu tak lagi tersisa…
Dalam kesunyian tanpa asa..
Ku coba tuk tak hilangkan jiwa..

Meski sesak slalu menyergap..
Angin derita slalu hinggap..
Tak pernah henti ku berharap..
Sosokmu kan kembali menyigap..

Kau kan tiada pernah surut mengisi..
Relung jiwa dan hati..
Meski waktu silih berganti..
Semua kan tetap abadi..

Hanya ketulusan yang kumiliki..
Walau kau tiada pernah berbagi..
Ku kan setia menanti..
Hingga Sang Ilahi..
Menuntutku tuk mati..